Kamu

Kamu

Pertemuan pertama kita terekam jelas di otakku. Aku sering memainkan adegan itu dalam gerak lambat. Mengingat, mereka, dan merasakan setiap helai gerakanmu. Ingatkah kamu,waktu itu aku hampir celaka? Kamu ada di sana. Aku ada di sana. Terluka. Continue reading “Kamu”

Hujan di pipiku

Sesak , menyimpan duri dalam dada ini.

Duri yang mengatasnamakan dirinya “cinta”.

iya,ini sakit yang tak kunjung sembuh.

sakit yang hampir kekal atas namamu.

mendung yang semakin hitam, didalam otakku yang berisi kepahitan

sayang ? , hinakah aku sebagai seorang lelaki ?

hingga kau koyak hati berkali-kali.

mungkin memang saatnya, hujan inipun datang

hujan dari mata yang mengasihimu.